Saturday, December 15, 2007

Cerita Telaga Dieng


Gambar diatas adalah pemandangan Telaga Warna (Tlogo Warno) di pegunungan Dieng. Daerah Wonosobo di ramaikan oleh para wisatawan yang ingin melihat keindahan alam dan peninggalan sejarahnya. Kenapa dinamakan sebagai Telaga Warna, itu karena telaganya terdapat beberapa warna yang akan muncul bila dipandang dari atas. Menurut para pakar biota perairan, itu karena pengaruh warna lumut / tumbuhan air yang ada di dasar telaga. Warna yang paling dominan adalah hijau.

Di samping terkenal dengan Telaga Warna, dataran yang bersuhu dingin itu memang ada banyak candi. Hampir semua candi dinamai tokoh pewayangan. Ada Candi Arjuna, Candi Sumbadra, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi Gatotkaca dan sebagainya. Kompleks ini dipercaya sebagai tempat upacara agama Hindu.

Teringat tentang cerita guru SMP saya tentang Telaga Warna. Begini ceritanya, suatu ketika ada turis luar negeri datang ke pegunungan dieng tapi dia kesasar. Si bule bertemu dengan salah seorang warga desa terdekat yang sedang mencar kayu bakar. Si bule pun bertanya pada si pencari kayu,"I'm sorry sir, do you know where is lake warno?. Pak petani sedikit mengerti bahasa yang diucapkan oleh bule tapi cuma nyanthol cuma sedikit saja ( where is lake warno, red). Karena si pencari kayu memang sangat sedikit menguasai bahasa inggris dia asal menanggapi saja dan mulai berjalan menuntun bule tersebut menuju suatu tempat. Sesampainya di tempat yang dituju oleh pak pencari kayu, dengan lancarnya pencari kayu berkata," Ini sir tempatnya, lek warno sampun sedo (sudah meninggal)". Si pencari kayu menunjukkan sebuah makam yang terlihat masih baru dan di nisan bertuliskan nama Suwarno. Si bule langsung tertawa dan berkata kepada pencari kayu,"Oh, i mean Lake Warno telogo warno sir.....not mr. warno. big water, water, air, air " dengan logat bulenya. Akhirnya saya tidak tahu setelah itu. Itu saya serahkan kepada pembaca bagaimana anda menanggapinya.


No comments: