Sunday, December 23, 2007

Cerita Seorang Teman saat Belajar di Jepang

Tulisan ini merupakan fragmentasi keseharian seorang teman, istrinya, dan
beberapa kawan dekatnya di Jepang.

01. Kantor pemerintahan dan pelayanan publik

Anda pernah m eli hat sekelompok semut? Nah, begitulah kira-kira situasi kantor pemerintahan daerah di Jepang. Tidak ada "semut" yang diam termangu, apalagi membaca koran; seluruh karyawan kantor senantiasa bergerak, dari saat bel mulai kerja hingga pulang larut malam. Tak habis pikir, saya tatap dalam-dalam "semut-semut" yang sedang bekerja tersebut; kadang kala saya curi pandang: jangan-jangan mereka sedang ber-internet ria seperti kebiasaan saya di kampus. Ingin saya mengetahui makanan apa gerangan yang dikonsumsi para pegawai itu sehingga mereka sanggup berjam-jam duduk, berkonsentrasi, dan menatap monitor yang bentuknya tidak berubah tersebut. Tata ruang kantor khas Jepang: mulai pimpinan hingga staf
teknis duduk pada satu ruangan yang sama - tanpa sekat; semua bisa melihat bahwa semuanya bekerja. Satu orang membaca koran, pasti akan ketahuan. Aksi yang bagi saya dramatis ini masih ditambah lagi dengan aksi lari-lari dari pimpinan ataupun staf dalam melayani masyarakat.

Ya, mereka berlari dalam arti yang sesungguhnya dan ekspresi pelayanan yang sama seriusnya. Wajah mereka akan menatap anda dalam-dalam dengan pola serius utuh dis eli ngi dengan senyuman. Saya hampir tak percaya dengan perkataan kawan saya yang mempelajari system pemerintahan Jepang, bahwa gaji mereka - para "semut" tersebut - tidak bisa dikatakan berlebihan. Sesuai dengan standard upah di Jepang. Yang saya baca di internet, mereka memiliki kebanggaan berprofesi sebagai abdi negara; kebanggaan yang menutupi penghasilan yang tidak berbeda dengan profesi yang lain.

Menyandang status mahasiswa, saya mendapatkan banyak kemudahan dan fasilitas dari Pemerintah Jepang. Untuk mengurus berbagai keringanan tersebut, saya harus mendatangi kantor kecamatan (kuyakusho) atau walikota (shiyakusho) setempat. Beberapa dokumen harus diisi; khas Jepang: teliti namun tidak menyulitkan. Dalam berbagai kesempatan saya harus mengisi kolom semacam: apakah anda melakukan pekerjaan sambilan (arubaito = part time job), apakah anak anda tinggal bersama anda (untuk mengurus tunjangan anak), dsb. Dan dalam banyak hal, pertanyaan-pertanya an tersebut cukup dijawab dengan lisan: ya atau tidak. Tidak perlu surat-surat pembuktian dari "RT, RW, Kelurahan" dsb. Saya percaya bahwa sistem yang baik selalu mensyaratkan kejujuran.

Sistem berlandaskan kejujuran akan cepat maju dan meningkat, sekaligus sangat efisien. Mengetahui bahwasanya saya adalah orang asing yang kurang lancar berbahasa Jepang, saya mendapatkan "fasilitas" diantar kesana-kemari pada saat mengurus berbagai dokumen untuk mengajukan keringanan biaya melahirkan istri saya. Hal ini terjadi beberapa kali. Seorang senior saya pernah mengatakan, begitu anda masuk ke kantor pemerintahan di Jepang, maka semua urusan akan ada (dan harus ada) solusinya. Lain hari saya membaca prinsip "the biggest (service) for the small" yang kurang lebih bermakna pelayanan dan perhatian yang maksimal untuk orang-orang yang kurang beruntung.

Pameo "kalau ada yang sulit, mengapa dipermudah" tidak saya jumpai di Jepang. Pada suatu urusan di kantor walikota (shiyakusho) saya diminta untuk menyerahkan surat pajak penghasilan. Saya mengatakan bahwa saya sudah pernah, di masa yang lalu, menyerahkan surat yang sama ke bagian lain di kantor tersebut. Saya sudah siap dan pasrah seandainya mereka menjawab bahwa saya harus mengurus kembali surat tersebut ke kantor kecamatan sebelum saya pindah ke kota ini. Agak tertegun sekaligus lega mendapat jawaban bahwa staf divisi tersebut akan mendatangi divisi lain tempat saya pernah menyerahkan dokumen pajak saya sekian bulan yang lalu. Dia akan mengkopinya dari sana .

Ambil jalan yang mudah, namun tetap mengedepankan ketelitian. Itulah yang saya jumpai di Jepang.

Berstatus mahasiswa yang berkeluarga (baca: harus berhemat), kami sempat terkejut m eli hat tagihan listrik bulanan yang melonjak hingga 10 kali lipat.

Setelah melakukan pengusutan sederhana, tahulah kami bahwa ada kesalahan pencatatan meter listrik oleh petugas - sebuah kesalahan yang tidak umum di negeri ini. Segera saat itu pula saya telpon perusaah listrik wilayah Kansai untuk mengkonfirmasikan kesalahan tersebut. Berkali-kali kata sumimasen (yang bisa pula berarti maaf) keluar dari mulut operator telepon. Saya menganggapnya sudah selesai, karena operator berjanji untuk segera melakukan tindak
lanjut. Belum berapa lama meletakkan tas di laboratorium pagi itu, istri menelpon dari rumah perihal kedatangan petugas listrik untuk meminta maaf dan menarik slip tagihan. Setibanya di rumah malam harinya, baru tahulah saya bahwa yang datang bukanlah sekelas petugas lapangan (dari kartu nama yang ditinggalkannya) dan tahulah saya bahwa dia tidak sekedar meminta maaf, karena bingkisan berisi sabun dan shampo merk cukup terkenal menyertai kartu nama petugas tersebut. Saya hanya berharap, waktu itu, bahwa petugas pencatat yang keliru tidak akan bunuh diri. Karena kek eli ruan dalam bekerja, secara umum, menyangkut kehormatan di Negara ini.

Saya mengetahui dari sebuah perusahaan penyalur tenaga kerja di Jepang akan sebuah paradigma "Bila anda datang ke kantor pada pukul 09.00 (jam resmi masuk kantor di Jepang) dan pulang pada pukul 17.00 (jam resmi pulang kantor di Jepang), maka atasan dan kawan-kawan anda akan mengatakan bahwa anda tidak memiliki niat bekerja". Saya membuktikan pameo tersebut, karena setiap hari saya bersepeda melintasi kantor walikota (shiyakusho) . Sebagian besar lampu di kantor itu masih menyala hingga pukul 20.00.

Dan beberapa kali saya jumpai staf kantor tersebut memasuki stasiun kereta, juga sekitar pukul 20.00. Hal ini berarti, mereka semua memiliki niat bekerja - versi Jepang.

Bersambung........

Thursday, December 20, 2007

Keujanan

Hari rabu, pagi masuk kantor agak telat karena memang bangun agak kesiangan dan berangkat kantor jalan kaki. Jalan kaki dari kos ke kantor biasanya makan waktu sekitar 25 menit. Melewati jalan kecil perumahan. Jalannya kecil, sempit dan cuma bisa dilewati satu buah mobil saja. Tapi aku memang lebih milih jalan kaki karena emang aku jarang sekali olahraga semenjak aku dapat kerja di Jakarta. Daripada ntar stamina menurun ya aku harus minimal jalan kaki atau keluar keringat aja biar tubuh terlatih untuk bekerja lebih giat. Pagi itu aku kepingin sarapantapi waktunya mepet jadi g jadi deh. Masuk kantor dulu aja ah, daripada telat ntar.
Akhirnya aku makan pagi jam setengah satu siang di warung tegal dekat kantor. Pengen makan yang beda akhirnya aku beli nasi lauk ayam, tapi mahal sih. Masuk kantor lagi sekitar jam setengah dua siang. Sesampainya di kantor ada kerjaan, masang antena Astro di atap.
Masang antena Astro di atap gedung sama temen Teknisi. Persiapan memakan waktu satu jam lebih karena memang perangkatnya belum lengkap gara-gara yang menganatr kabel TVnya kehujanan di jalan. Tapi di kantor tidak hujan sama sekali. Persiapan sudah matang, kita naik ke atap untuk memasang antena. Persiapan pemasangan juga sudah dilakukan, tinggal menarik kabel dari atap ke lantai 2. aku dapat bagian di atap. Baru aja memulai menurunkan kabel, eh terasa tetesan air jatuh dari langit. Akupun sedikit basah, tapi ternyata narik kabelnya memakan waktu yang cukup lama. Sampai maghrib pun belum selesai. Aduh, dah capek nunduk di ujung saluran kabel gedung, keujanan, mulai lapar, dan lama nunggu kerjaan selesai.
Akhirnya sekitar jam setengah 7 malam kerjaan selesai. Tapi dengan kondisi yang memprihatinkan, basah kuyup, lapar, capek, dan pengen bobok. Akhirnya sambil menunggu baju kering di NOC, aku pake jaket, untung aj pake jaket jadi punya baju kering buat di pakai biar g masuk angin. Apalagi sepatu ikut-ikutan basah. Aku didorong oleh rasa lapar yang mulai menyiksaku. Aku akhirnya keluar kantor untuk beli makan.
Sesudah itupun aku dimintai tolong buat bantu benerin kabellain yang memang lagi g beres. Berlangsung sampai jam 11 malam. Abis tu aq langsung pulang kos, mandi lalu balik lagi di kantor karna aku waktu itu pake motornya kantor. Motor harus balik di kantor. Sesudah ngucapin met malam buat yayanxq, aku tidur sampai pagi jam setengah enam. Hari tlah berganti.

Saturday, December 15, 2007

Cerita Telaga Dieng


Gambar diatas adalah pemandangan Telaga Warna (Tlogo Warno) di pegunungan Dieng. Daerah Wonosobo di ramaikan oleh para wisatawan yang ingin melihat keindahan alam dan peninggalan sejarahnya. Kenapa dinamakan sebagai Telaga Warna, itu karena telaganya terdapat beberapa warna yang akan muncul bila dipandang dari atas. Menurut para pakar biota perairan, itu karena pengaruh warna lumut / tumbuhan air yang ada di dasar telaga. Warna yang paling dominan adalah hijau.

Di samping terkenal dengan Telaga Warna, dataran yang bersuhu dingin itu memang ada banyak candi. Hampir semua candi dinamai tokoh pewayangan. Ada Candi Arjuna, Candi Sumbadra, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi Gatotkaca dan sebagainya. Kompleks ini dipercaya sebagai tempat upacara agama Hindu.

Teringat tentang cerita guru SMP saya tentang Telaga Warna. Begini ceritanya, suatu ketika ada turis luar negeri datang ke pegunungan dieng tapi dia kesasar. Si bule bertemu dengan salah seorang warga desa terdekat yang sedang mencar kayu bakar. Si bule pun bertanya pada si pencari kayu,"I'm sorry sir, do you know where is lake warno?. Pak petani sedikit mengerti bahasa yang diucapkan oleh bule tapi cuma nyanthol cuma sedikit saja ( where is lake warno, red). Karena si pencari kayu memang sangat sedikit menguasai bahasa inggris dia asal menanggapi saja dan mulai berjalan menuntun bule tersebut menuju suatu tempat. Sesampainya di tempat yang dituju oleh pak pencari kayu, dengan lancarnya pencari kayu berkata," Ini sir tempatnya, lek warno sampun sedo (sudah meninggal)". Si pencari kayu menunjukkan sebuah makam yang terlihat masih baru dan di nisan bertuliskan nama Suwarno. Si bule langsung tertawa dan berkata kepada pencari kayu,"Oh, i mean Lake Warno telogo warno sir.....not mr. warno. big water, water, air, air " dengan logat bulenya. Akhirnya saya tidak tahu setelah itu. Itu saya serahkan kepada pembaca bagaimana anda menanggapinya.


Tuesday, December 11, 2007

Konfigurasi Jaringan Internet

Membangun jaringan komputer yang terhubung internet mungkin merupakan kebutuhan yang penting supaya bisa berhubungan dengan dunia luar melalui dunia maya. Browsing, chating , download ataupun VOIP ( Voice Over Internet Protocol). Bagaimana membangun jaringan komputer yang terhubung dengan internet ( ISP )? Merupakan dasar konfigurasi untuk dapat menggunakan semua fasilitas internet.
Banyak pihak yang membutuhkan akses internet dengan semua kebutuhan mereka masing-masing. Tidak hanya perkantoran, sekolah dasarpun sekarang membutuhkan media belajar lain yang dapat menuntun mereka mengenal dunia yang belum mereka ketahui di bangku sekolah. Internet adalah jawaban yang tepat, dengan segala konfigurasinya.
Akses dari ISP dapat menggunakan Wireless LAN ataupun dengan ADSL (telkom). Berikut salah satu konfigurasi sederhana jaringan internet untuk warnet, sekolah maupun perkantoran.
Gambar konfigurasi jaringan internet sederhana.

Gambar tersebut masih sederhana karena tidak dilengkapi dengan web server, mail server, DNS server dan NAT server. Untuk mengetahhui lebih lanjut konfigurasi lain jaringan internet dapat dilihat disini.

Cookie

Para surfer internet pasti tidak asing dengan istilah ini. Apa sih itu? Cookie ini seperti kartu yang diberikan dokter kepada pasiennya yang harus diberikan setiap kali berobat, jadi cookie dikirim oleh webserver, diterima client (browser) lalu setiap kali mengunjungi halaman lain cookie ini diserahkan ke webserver, dengan melihat isi cookie maka bisa diketahui informasi misalnya :"oh ini client yang tadi sudah login dengan nama login Sakura", atau "nama login: sakura; barang yang dipilih: boneka beruang dan sebuah pin".
Cookie bukanlah satu-satunya cara untuk menciptakan suatu sesi pada HTTP. Seperti juga kartu bukanlah satu-satunya cara Pak dokter bisa mengingat/mengetahui kondisi pasiennya (kan bisa saja Pak dokter minta tolong asistennya yang cantik untuk mengingat/mencatat semua pasiennya).
Mungkin bisa di ibaratkan itu adalah memori atau histori. Tapi tergantung orangnya mengibaratkan cookieitu sendiri. Untuk para surfer baru mungkin harus berpikir untuk mempertahankan sebuah program cookie ini jika dia mengakses internet, jangan-jangan nanti malahan di salahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kalau mau menghilangkan cookie ada pada option browser yang ada di Tools. Tandai tombol radio cookie lalu ok. Restart browser.

Sunday, December 09, 2007

Bridge (Data Link Layer)


Bridge mengatur (melalui filtering atau forwarding) frame data per segmen, sehingga jika w/s 1 akan mengirim data ke w/s 2, frame tidak akan diteruskan (forward) ke segmen 2. Hal ini mengakibatkan beban jalur setiap segmen menjadi optimal, dan overhead traffic pada setiap segmen dapat dikurangi.

jenis-jenis bridge :

Transparent Bridge
Melakukan bridging antara 2 atau lebih segmen LAN. Jenis bridge ini juga dapat melakukan bridging pada jenis media physical layer yang berbeda (UTP, coax, fiber dll). Pengaturan bridge jenis ini dapat dilihat pada dokumen standar IEEE 802.1D.


Translating Bridge
Adalah jenis bridge yang mampu untuk melakukan bridging antar protocol pada data link layer (contoh Ethernet dengan Token Ring). Dengan demikian terjadi proses konversi jenis frame data dan transmission rate masing-masing protocol. Proses ini dilakukan pada preamble dan FCS (frame check sequence).


Kabel Pigtail

Kabel Pigtail, merupakan kabel dengan inti (tembaga, fiber) yang digunakan sebagai alat transmisi/menyambung suatu perangkat ke perangkat ( fiber atau radio internet ) lain. Jarak dari ujung satu ke ujung yang lain biasanya pendek. Mempunyai inti tunggal (Single core). Harganya antara 75 rb sampai 150rb*.

* : tergantung toko dan kualitasnya .bisa berubah karena permintaan dan waktu.

Antena Grid 2,4 GHz


Antena Grid 2,4 GHz 24 dBi ini sering digunakan sebagai antena WLAN. Dapat digunakan pada IEEE 802.11g maupun 802.11b. Kalau ingin pasang antena nih harus pakai frekuensi yang di ijinkan kalau tidak mau di garuk sama Balmon. Dan harus pintar-pintar pointing supaya dapat strength sinyal yang bagus dan troughput yang besar.
Ada banyak pilihan untuk menggunakan antena ini. Buatan Taiwan, USA dan Korsel juga ada, tergantung selera dan kebutuhan saja. Untuk keterangan lebih lanjut tentang specnya bisa klik disini.

Antena 5 GHz


Antena parabola 5 GHz yang pernah saya pasang di Jakarta. Buat back up Link ke tempat saya bekerja. Wah, gara-gara hujan yang mengguyur Jakarta akhir-akhir ini membuat antena backup yang dulu njeblug kena petir, repot banget nih tapi harus dipasang buat bisa nyaman tidurnya dan nyaman buat ngenet. Jari-jarinya sekitar satu meteran. Kalau mau dapat bandwidth di Jakarta mau tidak mau harus pakai yang besar sekalian. Walaupun begitu troughputnya aja masih belum maksimal, tapi cukup buat back up lah.

Wednesday, December 05, 2007

Repeater

Repeater adalah suatu perangkat dengan program yang digunakan untuk mengatasi keterbatasan (jarak, kualitas sinyal) fisik suatu segmen jaringan (komputer).Dapat juga digunakan untuk menggabungkan beberapa segmen suatu jaringan yang besar (misalnya Ethernet to Ethernet). Namun dalam membangun jaringan fisik yang besar, perlu diperhatikan bahwa aturan panjang kabel maksimum tidak dapat dilampaui dengan menggunakan repeater ini. Repeater tidak dapat menghubungkan misalnya antara protokol data link layer yang berbeda (misalnya Ethernet dengan Token Ring). Hal ini karena repeater mempunyai bit korespondensi dengan data link atau network layer.
Contoh repeater adalah Hub. Oleh karena itu Hub kadang juga disebut sebagai multiport/modular repeater. Cara kerja repeater menyebarkan traffic data ke seluruh jaringan, tanpa memandang apakah traffic data tsb diperlukan atau tidak di seluruh jaringan. Jika jumlah station semakin banyak, dan traffic data sangat tinggi. Maka akan berakibat kinerja menurun (akses lambat).
Untuk merancang sebuah network, seorang network administrator harus tahu tentang topologi fisik, logic, manajemen traffic jaringan, jenis dan karakteristik protocol pada masing-masing physical sampai dengan application layer sangat diperlukan.